Sabtu, 09 November 2013

Keadaan Perekonomian Saat Ini

PARAGRAF DEDUKTIF

NILAI TUKAR RUPIAH TERUS MENURUN

Saat ini, nilai tukar Rupiah terus mengalami penurunan dan berada dalam posisi yang mengkhawatirkan. Pasalnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS saat ini menembus angka diatas Rp.11.000 per dollar AS, nilai Rupiah pun diklaim sebagai nilai tukar terburuk se-Asia. Menurut I Kadek Dian Sutrisna Artha (dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI)) menurunnya niali tukar Rupiah terhadap Dollar disebabkan oleh beberapa faktor .
Inflasi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anjloknya nilai tukar Rupiah. Akibat naiknya tingkat rata-rata harga  para investor pun enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Defisitnya neraca pembayaran (pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri lebih kecil dibanding dari dalam negeri ke negara-negara lain) menjadi faktor utama penyebab anjloknya nilai tukar. Tidak hanya berasal dari suplai dollar AS, tetapi juga terkait faktor kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia .Kemudian menurunnya tingkat ekspor dikarenakan harga komoditas ekspor yang anjlok dan terlebih lagi kebiasaan masyarakat kita yang lebih menyukai barang-barang impor memicu terjadinya aksi jual saham yang terus terjadi.
Dari sisi eksternal faktor yang menyebabkan turunnya nilai tukar Rupiah adalah akibat kebijakan bank sentral AS yang mengurangi stimulus moneter. Hal tersebut juga yang mengakibatkan terjadinya aksi jual saham sehingga semakin sedikit sekali investor yang tertarik untuk membeli saham di Indonesia.
Menurut kadek solusi yang tepat yang dapat dilakukan adalah dengan cara meredam tingkat Inflasi dan mengefektifkan pengeluaran pada sektor produktif untuk belanja modal.

Sumber :



PARAGRAF INDUKTIF

KONDISI EKONOMI INDONESIA SEKARANG BERBEDA DENGAN KRISIS 2008

Saat krisis tahun 2008 Indonesia mengalami krisis ekonomi akibat dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menembus angka Rp.12.000 per dollar AS. Namun pada saat ini nilai tukar Rupiah terperangkap di angka Rp.11.000 per dollar AS .Kondisi ekonomi pun menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik. Perubahan kebijakan moneter di negara adikuasa, misalnya Amerika Serikat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. 
Pemerintah pun mulai mengantisipasi keadaan tersebut dengan cara memberikan penjelasan kepada para pelaku pasar modal agar tidak terlalu khawatir dengan kondisi tersebut. Para pelaku pasar pun merespon positif kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah untuk meredam masalah tersebut, namun mereka menginginkan langkah yang lebih baik dari kebijakan moneter.
Menurut Bambang Brodjonegoro (Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan) ,kondisi ekonomi saat ini lebih baik ,dilihat dari sektor perbankan pun tidak ada bank yang dikategorikan sebagai bank sakit.
Pemerintah meyakini bahwa kondisi ekonomi yang saat ini terjadi di Indonesia berbeda dengan krisis yang terjadi pada tahun  2008. Namun dengan kondisi tersebut bukan berarti pemerintah bisa bersantai ,pemerintah harus tetap waspada dan dapat melakukan langkah-langkah antisipasi yang dapat menenangkan keadaan pasar

Sumber :


ARINI VONA R     21211161     3EB18



Jumat, 08 November 2013

Istilah dalam Ekonomi dan Akuntansi

A
1.     Apresiasi : naiknya mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dipasar valuta asing.
2.     Agregate demand (permintaan agregat ) : jumlah belanja yg direncanakan atau diinginkan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu.
3.     Anggaran berimbang : situasi yang terjadi apablia pendapatan yang sekarang persis sama dengan pengeluaran yang sekarang
4.     Permintaan Agregat : total pembelian yang diinginkan oleh semua pembeli terhadapa output perekonomian.
5.     Alokasi sumber daya : pendistribusian faktor-faktor produksi yang tersedia untuk berbagai jenis pengunaan yang mungkin
6.     Asset (harta atau aktiva) : milik berupa barang berwujud serta hak tax berwujud yang mempunyai nilai ekonomi.
7.     Aggregate supply (penawaran agregat) : total nilai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
8.     Aktivitas investasi : adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
9.     Aktivitas operasi : adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
10.                        Amortisasi  : adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset tidak berwujud selama masa manfaatnya
11.                        Arus kas : adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas
12.                        Aset :  adalah sumber daya yang: (a) dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu; dan (b) manfaat ekonomis di masa depan dari aset tersebut diharapkan diterima oleh entitas.
13.                        Ayat Jurnal Penutup : Ayat jurnal untuk meng-Nol-kan akun-akun sementara (nominal) yang dilakukan apabila akan dimulai pencatatan akuntansi periode berikutnya.
14.                        Ayat Jurnal Penyesuaian : Ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengkoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya
B
15.                        .Balance of trade (neraca perdagangan) : bagian dari neraca pembayaran yg merinci impor dan ekspor barang berwujud.
16.                        Bursa efek : tempat diperjual belikan efek –efek atau tempat bertemunya pihak yg menawarkan dan pihak yg memerlukan dana jangka panjang.
17.                        Bursa komoditas : tempat dipamerkannya contoh barang – barang produksi yg diperjualbelikan.
18.                        Bursa valuta asing : suatu tempat kegiatan usaha yg memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing seperti bank – bank devisa dan money changer.
19.                        Bank : badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kemabali kepada masyarakat.
20.                        Bank komersial : sebuah lembaga perantara keuangan yg fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.
21.                        Bank money : uang yg diciptakan oleh system perbankan khususnya uang giral yg ditimbulkan oleh ekspansi berganda dari cadangan bank.
22.                        Beban Bunga : Beban yang timbul karena peminjaman uang.
23.                        Beban Penyusutan : Beban yang timbul karena pemakaianaktiva tetap berwujud.
24.                        Beban Perlengkapan : Beban yang timbul karena pemakaian peralatan
25.                        Beban Sewa : Beban yang timbul karena pemakaian sewa
D
26.                        Deficit anggaran : berlaku dipemerintahan , kelebihan total belanja dari total penerimaan.
27.                        Deficit anggaran belanja : belanja pemerintah untuk barang, jasa, dan pembayaran transfer yg melebihi penerimannya dari pajak dan dan sumber pendapatan .
28.                        Deflasi : penurunan tingkat harga secara umum.
29.                        Demand pull inflation : inflasi harga yg diakibatkan oleh kelebihan permintaan dari persediaan barang yg ada.
30.                        Deposito berjangka : dana yg disimpan dibank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu tertentu.
31.                        Depresi : periode berkepanjangan dimana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingkat output dan investasi yg rendah , penurunan harga dan kegagalan usaha secara luas.
32.                        Depresiasi mata uang : mata uang sebuah Negara dikatakan didepresiasi apabila nilainya menurun dibandingkan dengan mata uang lainnya.
33.                        Devaluasi : penurunan nilai resmi mata uang suatu Negara disbanding mata uang lainnya atau disbanding emas
34.                        Disekuilibrium : keadaan perekonomian yang sedang tidak berada pada keadaan
35.                        Disinflasi : proses penurunan tingkat inflasi yang tinggi
36.                        Disposable income (pndapatan bebas ) : pendapatan yg sudah siap untuk dibelanjakan
E
37.                        Efisiensi alokatif : suatu situasi perekonomian dimana tidak ada lagi usaha reorganisasi atau perdagangan yg dpt memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi utilitas atau kepuasan individu lain.
G
38.                        Goodwill  : adalah suatu aset yang mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifi kasi secara individual dan diakui secara terpisah.
I
39.                        Inflasi : kenaikan rata-rata semua tingkat harga
40.                        Inflasi merayap : kenaikan harga yang lambat
41.                        Inflasi moderat : kenaikan harga yang lebih cepat untuk menyekat kenaikan harga.
42.                        Inflasi desakan harga : kenaikan harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah
43.                        Inflasi tarikan permintaan :  kenaikan harga yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia
44.                        Inflasi spiral : seperti inflasi merayap namun lebih menkannkan paca mencapai inflasi yang tinggi
45.                        pemerinath membuat peraturan dan undang-undang
K
46.                        Kurs : menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu
47.                        Kas :  terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits).
48.                        Kewajiban (Liability) : adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.
49.                        Kewajiban diestimasi : adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti
50.                        Kewajiban kontinjensi : adalah: (a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau (b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: (i) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
L
51.                        Likuiditas : tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam system ekonomi
52.                        Legal Tender (alat pembayaran sah) : benda yang menurut hukum harus diterima sebagai alat untuk pembelian barang dan jasa atau untuk membayar hutang.
53.                        Lompang deflasi : perbedaan antara pengeluaran agregat yang perlu dicapai agar perekonomian dapat mencapai kesempatan kerja penuh dengan pengeluaran agregar yang sebenarnya tercapai pada kesempatan kerja penuh
54.                        Lompang inflasi : definisinya sam dengan lompang deflasi, tetap Aef kurang dari Aes
55.                        Laporan keuangan : Laporan yang di rancang untuk  para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahan, mengnai pososi keuangan dan hasil usaha perusaaan, yang terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus kas
56.                        Laba Bersih : Selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan yang merupakan kenaikan bersih atas modal dari kegiatan usaha.
57.                        Laporan Perubahan Modal : Ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu
58.                        Laporan Laba Rugi : Ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahan untuk suatu jangka waktu tertentu, laporan laba rugi menunjukan hasil usaha suatu perusahan dalam jangka waktu tertntu.
M
59.                        Metode ekuitas :  adalah metode akuntansi dimana bagian partisipasi dalam pengendalian bersama entitas pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan pascaperolehan dalam bagian venturer atas aset neto dari pengendalian bersama entitas. Laba atau rugi venturer mencakup bagian venturer atas laba atau rugi pengendalian bersama entitas.
60.                        Modal : Sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik
N
61.                        Neraca : laporan keuangan yang menunjukan kekayaan perusahaan dan kewajiban terhadap kekayaan itu pada saat tertentu
62.                        Neraca modal : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran / penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor modal keuangan jangka panjang dan jangka pendek
63.                        Neraca pembayaran : suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu
64.                        Neraca perdagangan : menggambarkan nilai ekspor dan impor barang serta perbedaannya dalam suatu tahun tertentu
65.                        Network Capital (modal kerja) : modal yang diinvestasikan dalam aktiva lancar.
66.                        Nilai wajar (fair value) :  adalah suatu jumlah dengan mana suatu aset dapat dipertukarkan, suatu liabilitas dapat diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara pihak yang mengerti dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction).
67.                        Nota Kredit : Dokumen yang memberitahu pelanggan bahwa akunnya telah di kredit dengan jumlah tertentu.
68.                        Nota Debit : Dokumen yang memberitahu kepada kreditur bahwa akunya telah didebit dengan jumlah tertentu.
P
69.                        Pendapatan : adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. (Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena itu, hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Demikian juga dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi meliputi jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, yang tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan pendapatan, yang merupakan pendapatan adalah komisi yang diterima.)
70.                        Pajak : pungutan yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan, pendapatan individu dna nilai jual suatu barang termasuk barnag yang diekspor dan diimpor
71.                        Pajak cukai : pajak atas penjualan komoditi tertentu
72.                        Pajak langsung : pajak yang secara langsung dipungut dari pembayar pajak
73.                        Pajak progresif : pajak yang persentasinya semakin tinggi apabila pendapatan semakin tinggi
74.                        Pajak proporsional : pajak yang persentasinya tetap pada berbagai tingkat pendapatan
75.                        Pajak regresig : pajak yang persentasinya menurun apabila pendapatan meningkat
76.                        Pajak tak langsung : pajak (pungutan) pemerintah yang dikenakan ke atas barang dan jasa pada ketika barang tersebut dijual kepada pihak lain seperti konsumen, atau diimport dari luar negara
77.                        Pajak tak langsung : pajak yang dipungut dari seseorang atau suatu perusahaan tetapi bebannya boleh dipindahkan kepada pihak lain
78.                        Pengangguran : suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya
79.                        Pengangguran bersifat siklus : karena kelebihan pengangguran friksional dan struktural
80.                        Pengangguran friksional : disebabkan bahwa kenyataan untuk berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya memerlukan waktu
81.                        Pengangguran terbuka : keadaan dimana para penganggur tidak mempunyai pekerjaan sama sekali
82.                        Pengangguran tak kentara : keadaan pengangguaran yang tidak sencara nyata dapat dilihat dan berlaku dalam kegiatan yang jumlah pekerjaan melebihi dari yang diperlukan
R
83.                        Rekening giro : simpanan dibank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan denga cek
84.                        Return to Capital (pengembalian modal) : total pembayaran terhadap pemilik modal; penjumlahan dari hasil murni atas modal, premi risiko dan laba ekonomi.
S
85.                        Surplus anggaran : pendapatan berada di atas pengeluaran
86.                        Surplus konsumsi : selisih antara nilai total yang ditempatkan konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang dikonsumsi\
87.                        Surplus neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal melebihi pembayaran
88.                        Stagnasi : kondisi dimana tingkat pertumbuhan ekonomi seknot nol persen pertahun
89.                        Stagflasi : kombinasi dari dua keadaan terburuk yaitu stagnasi dan inflasi ,stagnasi akan terjadi jika permintaan agregat bertambah sedangkan penawaran agregat berkuarang
90.                        Suku bunga : presentasi pendapatan yang diterima oleh para penabung dari tabungan uang yang disisihkannya.
91.                        Saham biasa : bentuk penyertaan modal yang mengandung hak suara, kekayaan bersih dan laba perusahaan
92.                        saham preferen : satu bentuk saham yang mempunyai keistimewaan dari saham biasa yaitu memperoleh jumlah maksimum deviden yang tetap; bisa melalui pemungutan suara atau tidak.
93.                        Stockholders (pemegang saham) : para pemilik sebuah perusahaan yang memberikan dananya melalui pembelian saham-saham perusahaan tersebut.
94.                        Subsidi (bantuan) : bantuan dalam bentuk barang atau uang kepada produsen ataupun konsumen untuk mengurangi biaya produksi atau mengendalikan harga
95.                        Sertifikat deposito : deposito berjangka yang dapat di negosiasikan dan mempunyai suku bunga yang lebih tinggi dari pada deposito berjangka biasa
T
96.                        Teori kuantitas uang : perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya keatas harga-harga dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kearah yang sama
U
97.                        Utang Dagang/Usaha : Utang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang-barang atau jasa untuk keperluan usaha.
98.                        Utang Bunga : Utang kepada kreditur sebagai imbalan atas pemakaian uang yang dipinjamkan keperusahan.
99.                        Utang Gaji : Utang untuk gaji yang jasanya telah dipakai tetapi belum dibayar
W
100.                   Wesel Tagih/Piutang wesel : Janji tertulis yang diberikanoleh penarik weseluntuk membayar sejumlah tertentu pada saat diminta atau tanggal tertentu.



ARINI VONA R       21211161          3EB18